Jumat, 24 Juli 2015

Studi Alquran



   A.     PERMASALAHAN
1.         Banyak orang mengaku muslim tetapi tidak menjadikan Alquran sebagai  pedoman hidupnya,
2.         Guru mengaji diperlakukan lebih rendah daripada guru privat,
3.         Sebagian besar Umat Islam  mendahulukan  mempelajari ilmu-ilmu  umum  sebelum mempelajari Alquran,
4.         Adapun diantara umat Islam yang suka membaca Alquran tetapi hanya sampai sekedar membaca, tidak dipelajari dan diamalkan,
5.         Alquran hanya dijadikan sebagai hiasan lemari dan kalau pun ada untuk 1 keluarga hanya memiliki 1 kitab  Alquran saja,
6.         Undang-undang buatan manusia selalu mengalami bongkar pasang alias salah.
7.         Suara siaran televisi sudah menggantikan bacaan Alquran khususnya ba’da shalat maghrib.

   B.     FAKTOR PENYEBAB:

1.      Tidak memahami fungsi diturunkannya Alquran,
2.      Alquran dipandang tidak berbeda dengan karangan manusia,
3.      Umat Islam telah menggandrungi  gaya hidup materialistis, pragmatis dan hedonistis,
4.      Perbuatan maksiat lebih mendominasi daripada perbuatan baiknya,
5.      Mengejar kesenangan duniawi daripada kesenangan ukhrawi.
6.    Strategi kaum Yahudi untuk menjauhkan umat Islam dari Alquran

   C.     KONSEPSI TENTANG AL-QURAN
        1.      Alquran adalah wahyu dari Allah bukan buatan Muhammad. Lihat Q.S. Al-Baqarah/2: 23;         Yunus/10: 37-38; Hud/11: 13, dll. Selain itu, ayat-ayat Alquran sering menggunakan redaksi: Qul (Katakanlah),                                 Nabbi’ (Beritahukanlah),  Anzir (Peringatkanlah); adanya ayat-ayat Alquran yang mencela perbuatan Nabi Muhammad Saw., misalnya pada Q.S. at-Tahrim/66: 1; Q.S. Abasa/80: 1-3.
        2.      Alquran adalah mukjizat terbesar yang diturunkan Allah kepada manusia. Mukjizat asalnya dari kata:               A’jaza  artinya melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Menurut syara’, Mukjizat artinya adalah suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku sebagai Nabi sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu untuk melakukan atau mendatangkan hal yang serupa namun mereka tidak mampu melayani tantangan itu. Mukjizat nabi-nabi sebelumnya musnah bersamaan dengan wafatnya nabi-nabi tersebut.
       3.      Segi-segi Kemukjizatan Alquran:
a.          Aspek Kebahasaan: nada dan langgamnya yang unik mis. Q.S  an-Nazi’at/79: 1-8 ,bahasanya singkat dan padat mis. Q.S.al-Baqarah/2: 212, memuaskan akal dan jiwa Q.S. Al-Baqarah/2: 183-184, Q.S. al-Ahqaf/46: 15,
b.         Keseimbangan redaksi-redaksi Alquran, yaitu:  Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan antonimnya: al-hayah dan al-maut = 145 kali; as-Shalihat dan as-Sayyi’at= 167 kali; al-Iman dan al-Kufr= 17 kali, Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya mis. Al-Quran, al-Wahyu, al-Islam = 70 kali; al-Aql dan an-Nur= 49 kali, Keseimbangan jumlah kata dengan jumlah kata yang menunjuk akibatnya: al-Infaq dan ar-Ridha= 73 kali, az-Zakah dan al-Barakah= 22 kali, al-Kafirun dan an-Nar= 154 kali.
c.          Kebenaran pemberitaan-pemberitaan gaibnya. Lihat Q.S. Yunus/10: 92, Q.S. ar-Rum/30: 1-5.
d.         Sejalan dengan ilmu pengetahuan modern. Lihat Q.S. al-Anbiya’/21: 30, al-Qiyamah/75: 3-4,
e.          Ketidakmampuan menandingi Alquran
f.          Alquran merupakan Undang-Undang Ilahi yang sempurna.
            4.      Alquran menjadi sumber ilmu pengetahuan. Lihat Q.s.al-Alaq/96: 1-5, al-Qiyamah/75: 36-39, an-Najm/53: 45-46, az-Zariyah/51: 47,al-Furqan/25: 53, an-Nur/24: 43,
           5.      Fungsi pokok diturunkannya Alquran adalah sebagai Kitab (Buku)  Pedoman  hidup manusia dan orang-orang beriman, lihat Q.S. al-Baqarah/2: 2, Q.S. al-Baqarah/2: 185.
           6.      Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali mengatakan: umat Islam dilarang mempelajari  ilmu-ilmu lain sebelum mempelajari al-Quran.
7.      Rasulullah Saw bersabda:
a.          “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya” (HR.Bukhari),
b.          “Yang paling utama dari ibadah umatku adalah membaca Alquran” (HR.Baihaqi),
c.          “Sesungguhnya termasuk memuliakan Allah Swt adalah memulikan orang tua yang muslim dan pengkaji Alquran yang tidak melampaui batas dan tidak menyimpang daripadanya serta memuliakan penguasa yang adil” (H.R. Abu Daud),
d.         “ Terangilah  rumah-rumah kamu dengan shalat dan membaca Alquran” (HR.Baihaqi),
e.          “Siapa yang membaca satu huruf dari kitab al-Qur’an, maka dia mendapat pahala untuk tiap huruf kebaikan, dan tiap kebaikan itu berlipat ganda sepuluh kali. Saya tidak berkata, ‘Alif, lam, mim,’ itu satu huruf, tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. al-Hakim)

       8.      Islam merupakan agama amal bukan teori. Hal ini ditegaskan dalam Alquran Q.s. as-Shaf/61: 3: “Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”

     D.     SIKAP YANG PERLU DIKEMBANGKAN SEBAGAI BUKTI BERIMAN TERHADAP       ALQURAN:

1.            Menjadikan Alquran sebagai pedoman/buku petunjuk hidup yang mengisyaratkan tentang bagaimana mengoperasikan manusia,
2.            Gemar membaca Alquran maupun buku-buku Islam dan ilmu pengetahuan,
3.            Gemar melakukan penelitian terhadap gejala-gejala alam semesta sehingga menemukan teknologi,
4.            Menjadikan Alquran sebagai referensi utama kebijakan publik dan Undang-undang,
5.            Mendahulukan memberi pelajaran/ilmu Alquran sebelum memberikan ilmu-ilmu lain,
6.            Hormati dan cintai orang-orang yang ahli Alquran (Qari, Hafiz/Hafizah apalagi mufasir)
*Penulis adalah Dosen Pendidikan Agama Islam Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB) Rantauprapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar