A.
PERMASALAHAN
1.
Banyak orang mengaku muslim
tetapi tidak menjadikan Alquran sebagai
pedoman hidupnya,
2.
Guru mengaji diperlakukan lebih
rendah daripada guru privat,
3.
Sebagian besar Umat Islam mendahulukan mempelajari ilmu-ilmu umum sebelum mempelajari Alquran,
4.
Adapun diantara umat Islam yang
suka membaca Alquran tetapi hanya sampai sekedar membaca, tidak dipelajari dan
diamalkan,
5.
Alquran hanya dijadikan sebagai
hiasan lemari
dan kalau pun ada untuk 1 keluarga hanya memiliki 1 kitab Alquran saja,
6.
Undang-undang buatan manusia
selalu mengalami bongkar pasang alias salah.
7.
Suara siaran televisi sudah menggantikan
bacaan Alquran khususnya ba’da shalat maghrib.
B.
FAKTOR PENYEBAB:
1.
Tidak memahami fungsi
diturunkannya Alquran,
2.
Alquran dipandang tidak berbeda
dengan karangan manusia,
3.
Umat Islam telah menggandrungi gaya hidup materialistis, pragmatis dan
hedonistis,
4.
Perbuatan maksiat lebih
mendominasi daripada perbuatan baiknya,
5.
Mengejar kesenangan duniawi
daripada kesenangan ukhrawi.
6. Strategi kaum Yahudi untuk menjauhkan umat Islam dari Alquran
6. Strategi kaum Yahudi untuk menjauhkan umat Islam dari Alquran
C.
KONSEPSI TENTANG AL-QURAN
1.
Alquran adalah wahyu dari Allah
bukan buatan Muhammad. Lihat Q.S. Al-Baqarah/2: 23; Yunus/10: 37-38; Hud/11: 13,
dll. Selain itu, ayat-ayat Alquran sering menggunakan redaksi: Qul (Katakanlah), Nabbi’
(Beritahukanlah), Anzir (Peringatkanlah); adanya ayat-ayat Alquran yang mencela
perbuatan Nabi Muhammad Saw., misalnya pada Q.S. at-Tahrim/66: 1; Q.S.
Abasa/80: 1-3.
2.
Alquran adalah mukjizat terbesar
yang diturunkan Allah kepada manusia. Mukjizat asalnya dari kata: A’jaza
artinya melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Menurut syara’, Mukjizat
artinya adalah suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
seseorang yang mengaku sebagai Nabi sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan
kepada yang ragu untuk melakukan atau mendatangkan hal yang serupa namun mereka
tidak mampu melayani tantangan itu. Mukjizat nabi-nabi sebelumnya musnah
bersamaan dengan wafatnya nabi-nabi tersebut.
3.
Segi-segi Kemukjizatan Alquran:
a.
Aspek Kebahasaan: nada dan
langgamnya yang unik mis. Q.S
an-Nazi’at/79: 1-8 ,bahasanya singkat dan padat mis. Q.S.al-Baqarah/2:
212, memuaskan akal dan jiwa Q.S. Al-Baqarah/2: 183-184, Q.S. al-Ahqaf/46:
15,
b.
Keseimbangan redaksi-redaksi
Alquran, yaitu: Keseimbangan jumlah
bilangan kata dengan antonimnya: al-hayah
dan al-maut = 145 kali; as-Shalihat dan as-Sayyi’at= 167 kali; al-Iman
dan al-Kufr= 17 kali, Keseimbangan
jumlah bilangan kata dengan sinonimnya mis. Al-Quran, al-Wahyu, al-Islam = 70 kali; al-Aql dan an-Nur= 49 kali,
Keseimbangan jumlah kata dengan jumlah kata yang menunjuk akibatnya: al-Infaq dan ar-Ridha= 73 kali, az-Zakah
dan al-Barakah= 22 kali, al-Kafirun dan an-Nar= 154 kali.
c.
Kebenaran pemberitaan-pemberitaan
gaibnya. Lihat Q.S. Yunus/10: 92, Q.S. ar-Rum/30: 1-5.
d.
Sejalan dengan ilmu pengetahuan
modern. Lihat Q.S. al-Anbiya’/21: 30, al-Qiyamah/75: 3-4,
e.
Ketidakmampuan menandingi Alquran
f.
Alquran merupakan Undang-Undang
Ilahi yang sempurna.
4.
Alquran menjadi sumber ilmu
pengetahuan. Lihat Q.s.al-Alaq/96: 1-5, al-Qiyamah/75: 36-39, an-Najm/53:
45-46, az-Zariyah/51: 47,al-Furqan/25: 53, an-Nur/24: 43,
5.
Fungsi pokok diturunkannya
Alquran adalah sebagai Kitab (Buku)
Pedoman hidup manusia dan
orang-orang beriman, lihat Q.S. al-Baqarah/2: 2, Q.S. al-Baqarah/2: 185.
6.
Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali
mengatakan: umat Islam dilarang mempelajari
ilmu-ilmu lain sebelum mempelajari al-Quran.
7. Rasulullah
Saw bersabda:
a.
“Sebaik-baik orang di antara kamu
adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya” (HR.Bukhari),
b.
“Yang paling utama dari ibadah umatku adalah
membaca Alquran” (HR.Baihaqi),
c.
“Sesungguhnya termasuk memuliakan
Allah Swt adalah memulikan orang tua yang muslim dan pengkaji Alquran yang
tidak melampaui batas dan tidak menyimpang daripadanya serta memuliakan
penguasa yang adil” (H.R. Abu Daud),
d.
“ Terangilah rumah-rumah kamu dengan shalat dan membaca
Alquran” (HR.Baihaqi),
e.
“Siapa yang membaca satu huruf dari kitab al-Qur’an,
maka dia mendapat pahala untuk tiap huruf kebaikan, dan tiap kebaikan itu
berlipat ganda sepuluh kali. Saya tidak berkata, ‘Alif, lam, mim,’ itu satu
huruf, tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. al-Hakim)
8.
Islam merupakan agama amal bukan
teori. Hal ini ditegaskan dalam Alquran Q.s. as-Shaf/61: 3: “Amat besar
kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
D.
SIKAP YANG PERLU DIKEMBANGKAN SEBAGAI
BUKTI BERIMAN TERHADAP ALQURAN:
1.
Menjadikan Alquran sebagai
pedoman/buku petunjuk hidup yang mengisyaratkan tentang bagaimana mengoperasikan
manusia,
2.
Gemar membaca Alquran maupun
buku-buku Islam dan ilmu pengetahuan,
3.
Gemar melakukan penelitian terhadap
gejala-gejala alam semesta sehingga menemukan teknologi,
4.
Menjadikan Alquran sebagai
referensi utama kebijakan publik dan Undang-undang,
5.
Mendahulukan memberi
pelajaran/ilmu Alquran sebelum memberikan ilmu-ilmu lain,
6.
Hormati dan cintai orang-orang
yang ahli Alquran (Qari, Hafiz/Hafizah apalagi mufasir)
*Penulis adalah Dosen Pendidikan
Agama Islam Yayasan Universitas Labuhanbatu (Y-ULB) Rantauprapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar