Selasa, 14 Juli 2015

Arahan & Bimbingan Amin Maskur, MA pada Acara Wisuda RA


Silangkitang.  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang diwakili oleh Pengawas Madrasah/PAI,  Amin Maskur, S.Ag, MA menghadiri  Pelepasan/Wisuda RA Ulumahuam, Kecamatan Silangkitang (Selasa/9 Juni 2015), bertempat di halaman RA Ulumahuam. Sebanyak 76 orang  yang diwisuda tahun ini T.P. 2014/2015. Turut hadir pada acara tersebut: Pengawas Madrasah RA Ulumahuam, Dra.Pauzi Akbar, Kepala Desa Ulumahuam, Kepala Dusun dan Staf Pendis Kemenag  Labuhanbatu Selatan.
Dalam arahan dan bimbingannya, Amin Maskur pertama sekali menyampaikan permohonan maaf  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang tidak bisa hadir karena beliau menghadiri acara yang sama di Kecamatan Sungai Kanan. Amin Maskur juga mengucapkan selamat kepada para santri/santriah maupun orangtua yang anaknya telah mohomendidik anak-anaknya dapat mempersembahkan berbagai kreatifitas motorik seperti menari dengan tari persembahan dan salak sibakua, hafalan ayat-ayat pendek, hafalan doa sehari-hari dan yang tak kalah pentingnya demonstrasi shalat berjamaah. Ini membuktikan bahwa RA Ulumahuam  telah mengembangkan Pilar Pembelajaran yang disebut: Pembelajaran Berbuat atau Melakukan.
”Sedikitnya ada 4 Pilar Pembelajaran: Belajar Mengetahui (learn to know), Belajar Melakukan (learn to do), Belajar Hidup Bersama (learn to together) dan Belajar Menjadi Diri Sendiri (learn to be).  Anak-anak dan pada umumnya peserta didik lebih  efektif belajar dengan melakukan (praktek). Selain keterampilan motorik kasar mesti juga diajarkan keterampilan motorik halus, misalnya menggambar sesuai gagasan sendiri, mewarnai ataupun menggunting kertas  sesuai pola. Kemampuan sosial emosional juga mesti dikembangkan seperti pembiasaan tersenyum,  membuang sampah pada tempatnya dan sadar jika ada sesuatu yang hilang dari dirinya, misalnya sadar ketika uang yang diberikan ibunya hilang seketika itu juga  si anak mencarinya sendiri. Inilah pembelajaran yang juga mesti dikembangkan di RA”, demikian tegasnya.
Selanjutnya, Amin Maskur juga menyampaikan bahwa mendidik anak-anak tidak boleh dengan marah-marah ataupun dengan berbagai macam celaan tapi mesti dengan perkataan dan komunikasi yang menyenangkan.  “Ada teori pendidikan yang menjelaskan: Jika anak dibesarkan dengan celaan maka anak akan belajar memaki, jika anak dibesarkan dengan permusuhan maka anak belajar berkelahi, jika anak dibesarkan dengan cemoohan maka anak belajar rendah diri, tapi sebaliknya jika anak dibesarkan dengan  toleransi maka anak belajar menahan diri, jika anak dibesarkan dengan  dorongan maka anak  belajar percaya diri dan jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan maka anak belajar menemukan cinta dalam kehidupan”.
Akhir dari arahan dan bimbingannya, Amin Maskur menyarankan kepada para orangtua agar melanjutkan studi anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah atau MI-MI yang ada di sekitar mereka baik MIN atau MIS agar supaya pembelajaran tentang ketaatan beribadah maupun kecintaan terhadap Al-Quran dapat terus berkesinambungan. (am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar