1.
Orang yang disebut
dewasa adalah orang yang dapat membedakan mana perbuatan baik yang harus
dikerjakan dan mana perbuatan buruk yang harus ditinggalkan. Dalam terminologi
fiqih disebut baligh/aqil baligh. Baligh/aqil baligh di hampir semua kitab fiqih menjadi persyaratan
seorang muslim untuk melaksanakan semua ibadah wajib ritual. Untuk dapat
membedakan mana perbuatan yang baik yang harus dkerjakan dan bermanfaat bagi
seeorang itu ataupun perbuatan yang buruk yang harus ditinggalkan karena tidak
bermanfaat bahkan membawa mudarat bagi pelakunya diperlukan ilmu pengetahuan.
Prof. Dr. Hasan Asari, MA dalam
pembahasannya mengenai pemikiran Pendidikan klasik Imam Ghazali mengatakan: "tak seorangpun
tahu baik dan buruk tanpa ilmu pengetahuan sehingga mematuhi Tuhan dan melakukan
amal saleh itu mensyaratkan ilmu pengetahuan".(Hasan Asari, Nukilan
Pemikiran Islam Klasik: Gagasan Pendidikan Abu Hamid Al-Ghazali), IAIN
Press, Medan, Edisi revisi, 2012: 86-87). Seorang pemimpin mestilah orang yang
dewasa sehingga mewajbkan dirinya untuk menuntut ilmu pengetahuan supaya dapat
memimpin.
2. Orang yang berakhlak atau lebih tepatnya bermoral
(karena sangat sulit untuk menemukan orang-orang yang benar-benar berakhlak
mulia) belum tentu berilmu pengetahuan. Ketahuilah bahwa Rasulullah Saw ketika
memperoleh wahyu pertama اقراء dikarenakan
beliau selalu bertahanus di gua hira. Ini mengindikasikan beliau telah memiliki
akhlak yang agung (khuluqin azhim) tetapi kemudian Allah Swt
memerintahkannya untuk membaca (menuntut ilmu).
Orang yang berilmu mestinya menjadi bermoral seperti filosofi padi yaitu semakin berisi
padi itu maka pohonnya semakin merunduk. Jadi, berakhlak, bermoral,
berkepribadian atau apapun namanya sebagai kriteria utama calon pemimpin sudah terbantahkan. Bagaimana dengan skill,
apakah bisa dijadikan kriteria utama calon pemimpin? Ngalim Purwanto dalam
bukunya: Administrasi Pendidikan menjelaskan bahwa keahlian jabatan saja tidak cukup untuk dapat menjadi
pemimpin. Keahlian dalam arti kecakapan dalam melaksanakan pekerjaan mesti
didukung oleh pengalaman dan penguasaan semua macam pengetahuan yang diperlukan
untuk memperoleh dan menambah kecakapan kita.(1984: 45-46). Jadi, alhasil ilmu
pengetahuanlah yang menjadi kriteria utama calon pemimpin karena keterampilan/skill
yang sempurna hanya diperoleh dengan
belajar secara logis, sistematis, empiris dan universal. Keempat aspek
ini merupakan ciri-ciri ilmu pengetahuan
(science). Tanpa diawali keempat aspek tersebut,
keterampilan/skill menjadi tidak berarti (tidak signifikan).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar