Senin, 17 Oktober 2016

Dalil Aqli Keilmuan Menjadi Kriteria Utama Calon Pemimpin




Ketiga argumentasi sebelumnya  merupakan argumentasi (dalil) naqli. Berikut ini  dikemukakan argumentasi (dalil) aqli bahwa keilmuan menjadi kriteria utama calon pemimpin.

1.      Orang yang disebut dewasa adalah orang yang dapat membedakan mana perbuatan baik yang harus dikerjakan dan mana perbuatan buruk yang harus ditinggalkan. Dalam terminologi fiqih disebut baligh/aqil baligh. Baligh/aqil baligh di  hampir semua kitab fiqih menjadi persyaratan seorang muslim untuk melaksanakan semua ibadah wajib ritual. Untuk dapat membedakan mana perbuatan yang baik yang harus dkerjakan dan bermanfaat bagi seeorang itu ataupun perbuatan yang buruk yang harus ditinggalkan karena tidak bermanfaat bahkan membawa mudarat bagi pelakunya diperlukan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Hasan Asari, MA  dalam pembahasannya mengenai pemikiran Pendidikan klasik  Imam Ghazali mengatakan: "tak seorangpun tahu baik dan buruk tanpa ilmu pengetahuan sehingga mematuhi Tuhan dan melakukan amal saleh itu mensyaratkan ilmu pengetahuan".(Hasan Asari, Nukilan Pemikiran Islam Klasik: Gagasan Pendidikan Abu Hamid Al-Ghazali), IAIN Press, Medan, Edisi revisi, 2012: 86-87). Seorang pemimpin mestilah orang yang dewasa sehingga mewajbkan dirinya untuk menuntut ilmu pengetahuan supaya dapat memimpin.
2.       Orang yang berakhlak atau lebih tepatnya bermoral (karena sangat sulit untuk menemukan orang-orang yang benar-benar berakhlak mulia) belum tentu berilmu pengetahuan. Ketahuilah bahwa Rasulullah Saw ketika memperoleh wahyu pertama اقراء dikarenakan beliau selalu bertahanus di gua hira. Ini mengindikasikan beliau telah memiliki akhlak yang agung (khuluqin azhim) tetapi kemudian Allah Swt memerintahkannya untuk membaca (menuntut ilmu).  Orang yang berilmu mestinya menjadi bermoral  seperti filosofi padi yaitu semakin berisi padi itu maka pohonnya semakin merunduk. Jadi, berakhlak, bermoral, berkepribadian atau apapun namanya sebagai kriteria utama calon pemimpin  sudah terbantahkan. Bagaimana dengan skill, apakah bisa dijadikan kriteria utama calon pemimpin? Ngalim Purwanto dalam bukunya: Administrasi Pendidikan menjelaskan bahwa keahlian jabatan  saja tidak cukup untuk dapat menjadi pemimpin. Keahlian dalam arti kecakapan dalam melaksanakan pekerjaan mesti didukung oleh pengalaman dan penguasaan semua macam pengetahuan yang diperlukan untuk memperoleh dan menambah kecakapan kita.(1984: 45-46). Jadi, alhasil ilmu pengetahuanlah yang menjadi kriteria utama calon pemimpin karena keterampilan/skill yang sempurna hanya  diperoleh dengan belajar secara logis, sistematis, empiris dan universal. Keempat aspek ini merupakan  ciri-ciri ilmu pengetahuan (science). Tanpa diawali keempat aspek tersebut, keterampilan/skill menjadi tidak berarti (tidak signifikan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar