Sabtu, 08 Oktober 2016

Alasan 1 Keilmuan Menjadi Kriteria Utama Calon Pemimpin


Realitas menunjukkan kepada kita bahwa rakyat sudah sering tertipu oleh calon pemimpin: kepala desa, bupati, gubernur dan presiden  yang menebar pesona moral pada saat mencalon ternyata ketika sudah menjabat  tidak menjadi pemimpin seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki keluasan ilmu.

Dengan demikian, kriteria utama bagi calon pemimpin adalah keluasan ilmunya.     Dalil dari justifikasi ini ada 2 hal:
1.        Dalam al-Quran surah al-Baqarah/2: 30 yang berbunyi:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ             نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ (30)    وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى             الْمَلَائِكَةِ            فَقَالَ    أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (31)                                                                                                          
                                                                       
Artinya: " Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!."
Pada al-Baqarah/2: 30,   dijelaskan bahwa ketika Allah berfirman kepada para malaikat bahwa Ia hendak menjadi khalifah di bumi lalu malaikat seolah-olah protes akan pernyataan Allah itu. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir membantah tafsir sedemikian. Ucapan para malaikat itu, tegas Ibnu Katsir  bukan dimaksudkan  untuk menentang atau memprotes Allah bukan pula karena dorongan dengki terhadap manusia bahkan malaikat tidak pernah menanyakan sesuatu kepada-Nya yang tidak diizinkan bagi mereka mengemukakannya.Sesungguhnya kalimat ini merupakan pertanyaan meminta informasi dan pengetahuan tentang hikmah yang terkandung di dalam penciptaan itu. (Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah).
Alhasil berdasarkan al-Baqarah/2: 31,  sebabnya Nabi Adam a.s . dijadikan Allah sebagai pemimpin (Khalifah)  karena ia  memiliki kelebihan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan  malaikat.(M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, jilid 1, 2002: 177-178). Jika akhlak yang dijadikan kriteria utama sebagai calon pemimpin ( khalifah) tentulah  malaikat  yang dipilih Allah untuk menjadi pemimpin di bumi  karena malaikat senantiasa bertasbih dan memuji-Nya sejak sebelum adam a.s. diciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar