Makna
pemimpin sangatlah ideal. Banyak seorang pimpinan: ketua, kepala, lurah, camat, bupati, gubernur bahkan presiden
yang tidak bisa dijuluki pemimpin. Penyebabnya sangat sederhana yaitu rakyatnya
tidak sejahtera.
Sesungguhnya, gelar pemimpin itu adalah anugerah dari Allah bukan upaya manusia. Artinya, betapa pun seseorang ingin menjadi pemimpin, jika Allah tidak memberikan anugerah-Nya maka tidak akan bisa diperolehnya apalagi seseorang itu masih mau berbuat zalim (Q.s.al-Baqarah/2: 124) dan penjelasannya Lihat: M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, jilid 1, hal.380-381
.
Sesungguhnya, gelar pemimpin itu adalah anugerah dari Allah bukan upaya manusia. Artinya, betapa pun seseorang ingin menjadi pemimpin, jika Allah tidak memberikan anugerah-Nya maka tidak akan bisa diperolehnya apalagi seseorang itu masih mau berbuat zalim (Q.s.al-Baqarah/2: 124) dan penjelasannya Lihat: M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, jilid 1, hal.380-381
.
Makna
zalim adalah perbuatan dosa, lihat penjelasan Q.s. Ali Imran/3:
135 oleh: Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah.
Jadi, perbuatan dosa dapat menghalangi seseorang menjadi pemimpin.
Mengenai
terminologi "Ra'in" dalam hadis Bukhari Muslim yang
artinya "Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan tiap-tiap pemimpin akan
dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya". Makna hadis ini
lebih dipahami dalam artian pemimpin informal. Contoh-contoh pemimpin informal
di antaranya: Kyai, ustaz, pegawai, karyawan, pembantu rumah tangga, suami,
isteri dan diri sendiri. Sementara yang
sedang dibahas adalah pemimpin formal. Dalam al-Quran term "Ra'in"
hanya disebutkan 1x saja yakni terdapat dalam Q.s. al-Hadid/57: 27 yang
artinya: menjaga/memelihara, dengan demikian tidak signifikan dan Ulama maupun cendikiawan
muslim pun tidak memasukkan term "Ra'in" ini sebagai terminologi yang berarti pemimpin.
Terminologi
pemimpin yang sebenarnya adalah: Khalifah, dalam al-Quran disebutkan
9x ( khalifah 2x, khala'if 4x dan khulafa' 3x), Imam, dalam
al-Quran disebutkan sebanyak 12x (imam 2x, imama 4x, imamihim 1x, a'immatun 5x),
Malik, disebutkan dalam al-Quran sebanyak 14x (al-mulk 11x,
malikan 2x, al-maluk 1x) dan Ulil
Amri, disebutkan hanya 2x dalam al-Quran ( Q.s. an-Nisa'/4: 59 dan 83).
Nabi
Ibrahim a.s yang didaulat oleh Allah Swt sebagai pemimpin (Khalifah) seperti secara eksplisit disebutkan dalam Q.s.
al-Baqarah/2: 124 disebabkan karena ia telah melewati berbagai ujian berupa
perintah dan larangan. Perintah dan larangan Allah itu secara sempurna
dikerjakan oleh Khalilullah Nabi Ibrahim itu, sehingga Allah Swt mengangkatnya
sebagai Khalifah, lihat penjelasannya dalam Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu
Katsir, Maktabah Syamilah.
Seorang
pimpinan bisa menjadi pemimpin jika memenuhi ketentuan: Basthatan fi
al-ilmi wa al-jism (keluasan ilmu dan fisik/skill) dalam al-Quran surah
al-Baqarah/2: 247 serta ciri-ciri pemimpin yang ada pada tabel kiriman sebelumnya: demokratis, inovatif dan
seterusnya dan tentunya anugerah dari Allah Swt. Wassalam

Tidak ada komentar:
Posting Komentar