Sabtu, 05 September 2015

Berita Kankemenag Labuhanbatu Selatan



Guru Matematika pun Harus Mengarahkan Pembelajarannya ke Sila Pertama
 Ketuhanan Yang Maha Esa

Kotapinang. Dalam rangka pemerataan sasaran pada pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum 2013 yang sangat gencar sudah dilakukan oleh Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui Seksi Pendidikan Islam kembali melaksanakan Bimtek Kurikulum 2013 Angkatan IX dan X bagi guru-guru  madrasah: MI, MTs dan MA Se-Labuhanbatu Selatan (Jumat/4 September 2015) bertempat di MTs Swasta Islamiyah Kotapinang. Bimtek tersebut dilaksanakan mulai tanggal 4 s/d 9 September 2015 dengan peserta keseluruhannya berjumlah 100 orang, narasumber berasal Balai Diklat Keagamaan Medan, LPMP Provinsi Sumatera Utara dan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.
 Kankankemenag Labuhanbatu Selatan yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam, H. Abdul Fattah Nasution, S.Ag, M.Pd, dalam bimbingan dan arahannya menegaskan bahwa salah satu perbedaan mendasar antara kurikulum 2013 dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya (kurikukum 1975, 1984, 1994, 1999, KBK 2004 dan KTSP 2006) adalah  terletak pada adanya Kompetensi Inti (KI) khususnya KI.1 yang terdapat pada K.13 ini yang bermuara kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. “Guru matematika pun harus kembali ke Kompetensi Inti yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa”, demikian tegasnya.  Dengan demikian, kalau guru matematika saja mesti mengarahkan pembelajarannya kepada kompetensi spritual apalagi guru mata pelajaran Agama. Jangan sampai ada  murid madrasah yang tidak tahu atau tidak melaksanakan shalat 5 waktu sehari semalam. 
Adanya Kompetensi Inti pada K.13 ini sesungguhnya terinspirasi dari Pancasila sebagai dasar negara kita. Lambang Sila Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah Bintang dan ditempatkan di tengah-tengah dari lambang-lambang sila yang lain. Fakta ini menunjukkan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa itu menyinari atau menerangi sila-sila yang lain.
Abdul Fattah menegaskan, “Kenapa Bintang itu ditempatkan di tengah-tengah dada garuda, ternyata itu  untuk mewarnai keseluruhan sila-sila  Pancasila, maka bunyi sila kedua sesungguhnya adalah Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila Ketiga Persatuan Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan seterusnya. Jika pembelajaran di sekolah dan madrasah tidah diarahkan kepada Ketuhanan, maka sia-sialah pembelajaran itu”.
Di akhir arahannya, Abdul Fattah mengingatkan bahwa untuk melakukan yang  baik itu jangan menggunakan prinsip “karena” tetapi mesti menggunakan prinsip “walaupun”. Dengan demikian kita harus mengatakan, ”Aku mau menjadi guru bukan ‘ karena’  ada sertifikasi tetapi aku menjadi guru ‘walaupun’ gajinya kecil, aku mengikuti bimtek ini bukan ‘karena’ adanya uang sakunya tetapi aku mengikuti bimtek ini ‘walaupun’ uang sakunya sedikit”.
Ketua Panitia Bimtek, Mirhan Astar, S.Pd dalam laporannya menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan bimtek ini salah satunya adalah Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Surat Edaran Dirjen Pendis No.121A tahun 2015 dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan pendidikan serta dapat mengaplikasikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di madrasah masing-masing.
Pelaksanaan bimtek kali ini merupakan gelombang ke-IV, gelombang I dilaksanakan tanggal 6  s/d 10 Juni 2015 terdiri dari Angakatan I dan II, gelombang II tanggal 21 s/d 25 Agustus 2015 terdiri dari angkatan III, IV dan V dan gelombang III dilaksanakan tanggal 30 Agustus s/d  3 September 2015 terdiri dari angkatan VI, VII dan VIII.  Hadir dalam bimtek kali ini para pengawas madrasah dan PAI Kankemenag Labuhanbatu Selatan dan para staf pendis. (am)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar