Selasa, 25 Agustus 2015

Kunjungan Kerja Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov.Sumatera Utara ke Labusel




Menjadi Guru Madrasah Tidak Boleh Separuh Hati

Kotapinang.  Berkaitan dengan penerapan Kurikulum 2013 di madrasah oleh  Kementerian Agama Tahun Pelajaran 2015/2016  Kepala bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara,Drs. H.Soritua Harahap, MM menegaskan bahwa menjadi seorang guru madrasah haruslah total, jangan separuh hati. Indikasinya  adalah jika ada seseorang yang bercita-cita untuk dirinya dengan mengatakan “jadi guru pun jadilah”.
“Menjadi guru madrasah tidak boleh separuh hati”, demikian ditegaskannya pada bimbingan dan arahan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 di hadapan guru-guru madrasah Se-Kabupaten Labuhanbatu Selatan bertempat di Pondok Pesantren Ahmadul Jariyah Kotapinang, Senin (24/8/2015). Dengan demikian ketika seorang murid tidak melaksanakan shalat jangan cepat-cepat menyalahkan murid.  Boleh jadi itu  disebabkan karena gurunya tidak  menjadi seorang guru yang total.
“Oleh karenanya saya sampaikan seorang guru madrasah itu bukan hanya menjadi  mudarris (transfer ilmu pengetahuan) tetapi juga mesti menjadi murabbi. Jadikan madrasah itu sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan sekaligus  tempat mengasah keimanan dan mempertajam kedekatannya terhadap Allah Swt.  dan guru madrasah juga harus mampu  menjadi muaddib (transfer etika, akhlak dan syariat agama Islam)”, demikian tegasnya.
Pernyataan beliau tersebut pada gilirannya mengingatkan kepada guru-guru madrasah bahwa jika ketiga fungsi tersebut tidak atau belum dimiliki oleh guru-guru madrasah berarti ia belum layak/pantas disebut guru madrasah. Penjabaran selanjutnya adalah bahwa menjadi guru madrasah tidak boleh berkata kasar terhadap muridnya, harus berkata dengan lemah lembut dengan mengadopsi  budaya komuikasi para kyai di pondok-pondok pesantren. Seorang guru madrasah juga tidak boleh putus asa karena mendidik seorang murid yang sulit  memahami pelajaran. Jika ada seorang murid yang bermasalah demikian,  jangan cepat menyimpulkan bahwa muridnya yang bodoh, hendaknya guru madrasah instrospeksi diri dengan berusaha keras untuk mendidiknya dan tentu memohon dan bermunajat kepada  Tuhan supaya diberikan kemampuan untuk bisa memberikan pemahaman pelajaran kepada murid-muridnya.
Sambutan  hangat nampak dari wajah para guru-guru yang mengikuti Bimtek Kurikulum 2013 tersebut karena pada hari itu mereka memperoleh  pencerahan tentang profesinya menjadi seorang guru.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Islam, H. Abdul Fattah Nasution, S.Ag, M.Pd menyampaikan ucapaan terima kasih kepada kabid Penmad yang telah hadir dan melaksanakan kunjungan kerja di Labuhanbatu Selatan dan berharap menjadikan madrasah di Labuhanbatu Selatan lebih baik di masa yang akan datang.
Bimtek Kurikulum 2013 ini dibuka oleh Kakankemenag Labuhanbatu Selatan pada hari Jum’at.21 Agustus 2015. Hadir pada acara tersebut para Narasumber Bimtek dari Balai Diklat Keagamaan Medan  dan LPMP Sumatera Utara, para moderator yang siap melaksanakan tugasnya, pengawas madrasah dan PAI, Kepala-Kepala Madrasah Negeri dan swasta serta para staf pendis (am)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar