Menjadi Guru Madrasah Tidak Boleh Separuh Hati
Kotapinang. Berkaitan dengan penerapan Kurikulum 2013 di
madrasah oleh Kementerian Agama Tahun
Pelajaran 2015/2016 Kepala bidang
Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara,Drs.
H.Soritua Harahap, MM menegaskan bahwa menjadi seorang guru madrasah haruslah
total, jangan separuh hati. Indikasinya
adalah jika ada seseorang yang bercita-cita untuk dirinya dengan
mengatakan “jadi guru pun jadilah”.
“Menjadi guru madrasah tidak boleh separuh
hati”, demikian ditegaskannya pada bimbingan dan arahan Bimbingan Teknis
Kurikulum 2013 di hadapan guru-guru madrasah Se-Kabupaten Labuhanbatu Selatan
bertempat di Pondok Pesantren Ahmadul Jariyah Kotapinang, Senin (24/8/2015). Dengan
demikian ketika seorang murid tidak melaksanakan shalat jangan cepat-cepat
menyalahkan murid. Boleh jadi itu disebabkan karena gurunya tidak menjadi seorang guru yang total.
“Oleh karenanya saya sampaikan seorang guru
madrasah itu bukan hanya menjadi mudarris (transfer ilmu pengetahuan) tetapi
juga mesti menjadi murabbi. Jadikan madrasah itu sebagai tempat untuk menimba
ilmu pengetahuan sekaligus tempat
mengasah keimanan dan mempertajam kedekatannya terhadap Allah Swt. dan guru madrasah juga harus mampu menjadi muaddib (transfer etika, akhlak dan
syariat agama Islam)”, demikian tegasnya.
Pernyataan beliau tersebut pada gilirannya mengingatkan
kepada guru-guru madrasah bahwa jika ketiga fungsi tersebut tidak atau belum
dimiliki oleh guru-guru madrasah berarti ia belum layak/pantas disebut guru
madrasah. Penjabaran selanjutnya adalah bahwa menjadi guru madrasah tidak boleh
berkata kasar terhadap muridnya, harus berkata dengan lemah lembut dengan
mengadopsi budaya komuikasi para kyai di
pondok-pondok pesantren. Seorang guru madrasah juga tidak boleh putus asa
karena mendidik seorang murid yang sulit
memahami pelajaran. Jika ada seorang murid yang bermasalah demikian, jangan cepat menyimpulkan bahwa muridnya yang
bodoh, hendaknya guru madrasah instrospeksi diri dengan berusaha keras untuk
mendidiknya dan tentu memohon dan bermunajat kepada Tuhan supaya diberikan kemampuan untuk bisa
memberikan pemahaman pelajaran kepada murid-muridnya.
Sambutan hangat nampak dari wajah para guru-guru yang
mengikuti Bimtek Kurikulum 2013 tersebut karena pada hari itu mereka memperoleh
pencerahan tentang profesinya menjadi
seorang guru.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Labuhanbatu Selatan yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Islam, H. Abdul Fattah
Nasution, S.Ag, M.Pd menyampaikan ucapaan terima kasih kepada kabid Penmad yang
telah hadir dan melaksanakan kunjungan kerja di Labuhanbatu Selatan dan
berharap menjadikan madrasah di Labuhanbatu Selatan lebih baik di masa yang
akan datang.
Bimtek Kurikulum 2013 ini dibuka oleh
Kakankemenag Labuhanbatu Selatan pada hari Jum’at.21 Agustus 2015. Hadir pada
acara tersebut para Narasumber Bimtek dari Balai Diklat Keagamaan Medan dan LPMP Sumatera Utara, para moderator yang
siap melaksanakan tugasnya, pengawas madrasah dan PAI, Kepala-Kepala Madrasah
Negeri dan swasta serta para staf pendis (am)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar