Jumat, 07 September 2018




MASA DEPAN PENDIDIKAN ISLAM:  PELUANG DAN  TANTANGAN [1]
Oleh: Amin Maskur, S.Ag, MA[2]

A.    HARAPAN
ü Pendidikan menjadikan seorang muslim yang taat dalam menjalankan ibadah kepada Allah Swt. (Q.s. Az-Zariyat/51: 56) dan beramal yang berkualitas (Q.s.al-Mulk/67:2).
ü Pendidikan menjadikan seorang muslim berakhlakul karimah/berkarakter,  (Q.s. Ali Imran/3: 159), (Q.s. An-Nahl/16: 90), (Q.s. Al-Anbiya’/21: 107 dan H.R. Ahmad tentang diutusnya Nabi Muhammad  Saw untuk menyempurnakan akhlak manusia,
ü Pendidikan menjadikan seorang muslim memiliki ilmu pengetahuan/berilmu (Q.s. Az-Zumar/39: 9), (Q.s. Al-Mujadilah/58: 11),
ü Pendidikan menciptakan pemimpin yang adil, memakmurkan bumi dan menyejahterakan kehidupan manusia/Khalifatullah fi al-ardh (Q.s. Al-Baqarah/2: 30).

Senin, 09 April 2018

Identifikasi Awal Dalam Pendidikan

Pendidikan mesti dikembangkan  untuk kemajuan (progres) peserta didik. Pengembangan itu dilakukan pada semua komponennya. Tidak bisa komponen yang satu dikembangkan sementara komponen yang lain diabaikan agar tercapai target/tujuan pendidikan yang maksimal. Untuk mengetahui seberapa berkembang siswa maupun guru dari upaya yang kita lakukan, perlu dilakukan identifikasi awal. Identifikasi awal ini merupakan bagian penting dari sebuah perencanaan /program (planning). Bagi pemimpin pendidikan  langkah ini sangat perlu dilakukan. Departemen Pendidikan  Nasional (2000: 200) menyebut langkah ini dengan ‘school review’ yaitu  suatu proses  dimana seluruh komponen sekolah bekerjasama khususunya dengan orangtua dan tenaga professional (ahli) untuk mengevaluasi  dan menilai efektivitas sekolah serta mutu lulusan. Rohiat (2009: 105) menyebut langkah ini dengan istilah ‘analisis kondisi pendidikan saat ini’. Seorang guru harus meakukan langkah ini  untuk mengetahui sampai di mana kemampuan awal peserta didik sebagai dasar (acuan data) dalam pengembangan dirinya. Kepala sekolah/madrasah juga demikian, ia  mesti  melakukan analisis kondisi saat ini berkaitan dengan kinerja guru. Bagi seorang Pengawas sekolah/madrasah, Kementerian Pendidikan Nasional (2011: 26) dalam Buku Kerja Pengawas menyebut dengan istilah ‘identifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya’.  Langkah awal  yang harus dilakukan seorang pengawas ketika mengunjungi sekolah/madrasah adalah identifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pengembangan mutu apa yang akan diperoleh melalui langkah-langkah yang jelas dengan berbasis data yang akurat.

Jumat, 02 Februari 2018

Peran Guru Sebagai Sumber Belajar

Sedikitnya ada 8 fungsi guru dalam pembelajaran yaitu: guru sebagai sumber belajar, fasilitator, manajer, demonstrator, administrator, motivator, organisator dan evaluator.
Guru profesional adalah guru yang terampil untuk mengorganisir sumber-sumber  belajar. Sebagian guru terkadang merasa kesal dikarenakan madrasah tidak menyiapkan berbagai fasilitas pembelajaran yang dibutuhkannya. Guru professional tidak akan tinggal diam meskipun tidak tersedia fasilitas di madrasah. Ia akan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di madrasah apa adanya sesuai dengan kebutuhan. Ia juga akan  mendesain sumber-sumber belajar secara mandiri. Guru tersebut paham benar bahwa sumber-sumber belajar dari segi penggunaannya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: