Amin Maskur, MA Hadiri Wisuda Akbar RA Se-Labusel
Kotapinang. Kepala Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu Selatan yang diwakili oleh
Pengawas Madrasah Amin Maskur, MA menghadiri Wisuda Akbar RA (Raudhatul Athfal) se-Labuhanbatu Selatan bertempat di lapangan Santun Berkata Bijak Berkarya (SBBK) Senin/23 Mei 2016.
Pengawas Madrasah Amin Maskur, MA menghadiri Wisuda Akbar RA (Raudhatul Athfal) se-Labuhanbatu Selatan bertempat di lapangan Santun Berkata Bijak Berkarya (SBBK) Senin/23 Mei 2016.
Selain Amin Maskur yang mewakili Kakankemenag Labuhanbatu Selatan, acara juga dihadiri oleh Ketua IGRA Labuhanbatu Selatan, Camat Kecamatan Kotapinang, Anggota DPRD Labuhanbatu Selatan, yang mewakili UPT Dinas Pendidikan Kotapinang (Ngatiyo, S.Pd), para pengawas madrasah dan tentunya para orangtua wisudawan/wati.
Dalam kata sambutannya, Amin Maskur menyampaikan permintaan maaf Kakankemenag Labuhanbatu Selatan, Drs.H. Chairul Syam yang tidak bisa hadir pada acara tersebut disebabkan beliau menghadiri acara pelepasan/khatam al-Quran di Pondok Pesantren Uswatun Hasanah Silangkitang. Amin Maskur mengapresiasi kegiatan wisuda akbar RA tersebut sebagai bentuk pengukuhan eksistensi RA di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, Amin Maskur menjelaskan:
"Lembaga Pendidikan RA sebagai basis pendidikan Islam di tingkat dasar merupakan pendidikan yang sangat penting diberikan kepada anak-anak kita karena di RA anak-anak diajarkan pembentukan karakter-karakter islami, seperti shalat, membaca al-Quran, mengucapkan salam, berdoa saat memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang baik, dan lain-lain. Di tingkat RA sedikitnya ada 2 model pembelajaran yang dikembangkan, yaitu: Pembiasaan dan Keteladanan. Alhamdulillah anak-anak telah diajarkan pembiasaan-pembiasaan yang baik tersebut tetapi jangan lupa berikan juga anak-anak keteladanan, yaitu keteladanan dari guru khususnya orangtua. Jika anak ingin shalatnya rajin maka harus dimulai dari orangtuanya yang rajin shalat dan seterusnya. Kompetensi-kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan juga mesti dikembangkan sebagaimana yang terdapat dalam kurikulum RA, diantaranya membaca. Meskipun yang dituntut dari siswa RA hanyalah kemampuan menuliskan sendiri namanya tetapi bila ada tamatan RA yang sudah pandai membaca koran, itu luar biasa, jadi bukan hanya tari-tarian yang ditampilkan di panggung tetapi yang lebih hebat adalah penampilan anak yang sudah bisa membaca koran", demikian ditegaskan oleh Amin Maskur.
Selanjutnya, Amin Maskur juga mengingatkan kepada yang hadir:
''Ada pepatah yang mengatakan: Rajin Pangkal Pandai, bukan Pandai Pangkal Rajin. Itu artinya Kecerdasan emosional/spritual dapat menjadikan anak cerdas intelektual, kemampuan afektif dapat menjadikan anak memiliki kemampuan kognitif. Rajin itu adalah termasuk kemampuan afektif atau kecerdasan emosional dan pandai itu termasuk kemampuan kognitif atau kecerdasan intelektual. Apalagi seorang anak selain memiliki kecerdasan emosional disempurnakan pula dengan kecerdasan spritual seperti rajin shalat, puasa dan berakhlak mulia seperti berbakti dan taat pada kedua orangtua maka kecerdasan intelektual sudah pastu akan didapatkan atau dimiliki oleh anak".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar