Pendahuluan
Kurikulum 2013 telah diluncurkan
dan diterapkan di sebagian sekolah/madrasah di Indonesia. Kurikulum 2013
dilakukan untuk menyempurnakan kurikulum yang sudah ada. Bak filsafat Jepang
"kaizen" yang terbukti telah terlaksana dan mendominasi dunia.
Kaizen diartikan dengan usaha
penyempurnaan terus menerus dengan berbagai kreasi dan inovasi. Kurikulum 2013 juga merupakan respon pendidikan atas perubahan masyarakat sehingga pendidikan pun dituntut untuk melakukan perubahan. Salah satu tuntutan perubahan itu adalah dalam hal kegiatan pembelajaran.
penyempurnaan terus menerus dengan berbagai kreasi dan inovasi. Kurikulum 2013 juga merupakan respon pendidikan atas perubahan masyarakat sehingga pendidikan pun dituntut untuk melakukan perubahan. Salah satu tuntutan perubahan itu adalah dalam hal kegiatan pembelajaran.
Peserta didik tidak lagi dipandang
seperi gelas kosong atau kertas putih yang pasif dan hanya bisa diisi
oleh seorang guru yang secara aktif terus menuangkan atau menggoreskan ilmunya
ke kepada peserta didik. Paradigma kurikulum 2013 lebih memosisikan peserta
didik sebagai gelas dan kertas putih yang sudah berisi sebagai subyek yang
aktif. Oleh karenanya guru hanya sebagai fasilitator untuk menjadikan peserta
didik sebagai "pembelajar" dalam arti merekalah yang belajar
menemukan apa yang ingin diketahui dan dilatih. Term "pembelajar"
dapat dianalogikan dengan term lainnya misalnya "penyanyi". Seseorang
yang dikatakan penyanyi adalah orang yang memang sudah profesinya dan karakternya
menyanyi yang dimana dan kapan saja ia selalu melakukannya. Upaya
menjadikan peserta didik "pembelajar" diartikan kesinambungann
kegiatan belajar yang mesti dilakukan oleh seorang peserta didik di mana saja
dan kapan pun sehingga belajar menjadi karakternya.
Dalam Pendidikan, ada beberapa istilah yang hampir
sama maknanya yaitu:
1.
Pendekatan
Pembelajaran
2.
Strategi
Pembelajaran
3.
Metode
Pembelajaran
4.
Teknik
Pembelajaran
5.
Taktik
Pembelajaran
6.
Model
Pembelajaran
Di bawah ini akan dijelaskan maknanya
masing-masing:
Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Sanjaya, 2008). Strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
suatu pelaksanaan pembelajaran. Menurut
Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah. Strategi Pembelajaran: Pendekatan menyeluruh yang berupa pedoman
umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dan biasanya dijabarkan
dari pandangan falsafah atau teori tertentu.
Metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Teknik pembelajaran
dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik.
Taktik pembelajaran
merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran
tertentu yang sifatnya lebih individual.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik
dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh
maka terbentuklah apa yang disebut dengan Model Pembelajaran.
Kaitan antara pendekatan, strategi, metode, teknik
dan taktik pembelajaran adalah: Suatu strategi
pembelajaran yang akan diterapkan oleh gru akan tergantung pada pendekatan
yang digunakan; sedangkan bagaimana
menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran.
Dalam upaya melaksanakan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik
yang dianggap relevan dengan metode dan penggunaan teknik itu diantara setiap
guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu
dengan yang lain.
A.
Strategi Pembelajaran:
Secara umum Strategi Pembelajaran
ada 5:
- Strategi Pembelajaran ekspositori
Strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru.
Karakteristik:
1.
Materi diajarkan secara verbal
2.
Materi yang diajarkan telah siap saji
3.
Tujuan utama adalah materi itu sendiri
4.
Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
5.
Mengintisarikan materi yang telah dipelajari
6.
Siswa melakukan unjuk kerja
- Strategi Pembelajaran Inquiri
Strategi
pembelajaran inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Karakteistik
•
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada
proses mencari dan menemukan.
•
Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
•
Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan pembimbing siswa untuk belajar.
Keunggulan
•
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
•
Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
•
Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
•
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini
dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
- Strategi Pembelajaran Kontekstual
Suatu
proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami
makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan
kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan (konteks) ke
permasalahan lainnya.
Pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
6
Komponen Utama CTL:
- Konstruktivisme (constructivism),
- Bertanya (questioning)
- Menemukan (inquiri)
- Masyarakat belajar (learning community)
- Pemodelan (modeling) dan,
- Penilaian sebenarnya (authentic assessment).
- Strategi Pembelajaran Kooperatif
Menurut
Slavin (2007) pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara
aktif dan positif dalam kelompok.
Pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar berkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari 4 – 6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
Langkah-Langkah:
- Penjelasan materi.
Tahapan ini merupakan tahapan
penyampaian pokok-pokok materi pelajaran seelum siswa belajar dalam kelompok.
- Belajar kelompok.
Tahapan ini dilakukan setelah guru
memberikan penjelasan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok yang telah
dibentuk.
- Penilaian
Tahapan ini guru memberikan
penilaian berupa tes secara individu
atau kelompok
- Pengakuan tim.
Tahap penetapan atau pemberian
penghargaan terhadap kelompok yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat
berupa pujian, pemberian nilai tertinggi atau hadiah.
- Strategi Pembelajaran berbasis Masalah
PBM
adalah pembelajaran yang berpusat pada masalah yang harus dipecahkan oleh
siswa.
Lingkungan
belajar yang harus dibangun, guru harus dapat mendorong cara berpikir siswa
yang lebih reflektif, evaluasi kritis dan cara berpikir yang berdaya guna.
4 Tahap
Penyelesaian Masalah:
- memahami masalah
- merencanakan penyelesaian
- menyelesaikan masalah sesuai rencana
- melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah telah dikerjakan
Langkah-Langkah
PBM:
- Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
- Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah terseut
- Membimbing pengalaman individual atau kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya sesuai laporan dan membantu siswa untuk berbagai tugas dengan temannya
- Menganalisis dan mengevaluasi proses. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan
Contoh
Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah:
“Seorang tukang kayu merancang meja berkaki 4 dan kursi berkaki
3. Pada suatu hari ternyata dia telah berhasil membuat meja dan kursi yang
kalau dihitung ternyata jumlah kakinya berjumlah 43. Berapa banyak meja dan
kursi yang telah dihasilkan pada hari itu”.
Untuk
memecahkan masalah, maka kita bisa menggunakan strategi membuat tabel sebagai
berikut
Jadi, banyak meja dan kursi yang mungkin adalah: 1 meja 13 kursi,4 meja
9 kursi, 7 meja 5 kursi, atau 10 meja 1 kursi.
B. Metode Pembelajaran:
1. Reading
Guide (Penuntun membaca)
Langkah-langlah pembelajaran:
v
Tentukan teks bacaan yang akan dipelajari,
v
Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya atau siswa
diperintah membuat pertanyaan sendiri sesuai dengan jadwal waktu yang sudah
ditentukan, kemudian siswa menjawabnya dengan cara mencari jawaban dalam teks
bacaan tersebut,
v
Perintahkan siswa maju ke depan atau berdiri di
tempat untuk membacakan pertanyaan dan hasil jawabannya, kemudian siswa yang
lain mencocokkannya,
v
Guru mengulasnya dengan jawaban yang tepat.
2. Kepala Bernomor
Langkah Pembelajaran:
v
Siswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Setiap siswa dalam kelompok mendapat satu nomor,
v
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya,
v
Kelompok memutuskan jawaban yang paling benar dan
memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya,
v
Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor
yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
3. Poster Comment (Mengomentari Gambar)
Langkah-langkah pembelajaran:
v
Guru menyediakan potongan gambar yang dihubungkan
dengan materi bahasan dengan catatan tidak ada tulisan apapun dalam gambar
tersebut,
v
Siswa diberi tugas mengomentari dengan bebas secara
bergiliran, kira-kira ide apa yang akan dimunculkan setelah melihat gambar
tersebut.
v
Siswa boleh mengeluarkan pendapat yang berbeda
karena pikiran manusia juga berbeda-beda,
v
Guru sudah mempersiapkan rumusan jawaban yang tepat
mengenai gambar tersebut sehingga siswa merasa dapat penjelasan sekaligus dapat
pula menyaksikan gambarnya.
4. Index Card Matc (Mencari Pasangan Jawaban)
Langkah-langkah Pembelajaran:
v
Buatlah potongan kertas/karton sejumlah siswa di
kelas yang berisi pertanyaan/pernyataan
dan jawaban,
v
Potongan pertanyaan/pernyataan dibagikan kepada
separuh jumlah siswa dan yang berisi jawaban juga separuhnya,
v
Siswa diberi tugas mencari pasangan soal dan
jawabannya terhadap temannya, setelah ketemu perintahkan mereka duduk
berdekatan. Dan mulailah satu persatu membacakan atau mencocokkan soal dan
jawabannya, yang lain mendengarkan barangkali ada kekeliruan pasangan,
v
Guru mengoreksi dengan cara mendengarkan dan
sekaligus menjelaskan bahwa pelaksanaan belajar hari tersebut sebagai latihan
persiapan ulangan atau ujian semester.
5.Brainstorming (Curah pendapat).
Langkah-langkah Pembelajaran:
v
Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan materi
bahasan hari tersebut,
v
Siswa diminta menuangkan pendapatnya menuliskan
beberapa kata atau kalimat penting di papan tulis, mengenai apa saja yang
berhubungan dengan materi dengan cara
v
Bagi yang belum menuangkan gagasannya hanya diminta
untuk berpendapat setuju atau tidak disetuju dan mengapa? Apakah beberapa
gagasan tersebut perlu dikelompokkan bersama?
v
Guru sudah memiliki kata kunci untuk kesimpulan
akhir setelah siswa menyimpulkannya sendiri dari gagasan-gagsan yang
dimunculkannya.
6. Prediction Guide (Tebak Pelajaran)
Langkah-langkah Pembelajaran:
v
Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada
pertemuan tersebut,
v
Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok,
v
Masing-masing kelompok diminta untuk menebak materi
pelajaran secara garis besar secara lengkap yang akan disampaikan oleh guru,
v
Guru menyampaikan materi secara interaktif dengan
siswa,
v
Selama proses pembelajaran siswa diminta untuk mengidentifikasi materi yang sesuai dengan
tebakannya degan mencentang materi yang sesuai dengan tebakannya,
v
Di akhir pelajaran, siswa diminta menghitung berapa
materi yang sesuai dengan tebakannya.
7. Questions Students Have (Pertanyaan dari Siswa)
Langkah-langkah Pembelajaran:
v
Bagikan potongan kertas kepada siswa ukuran HVS dibagi empat,
v
Mintalah siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, kemudian berikan kepada teman di
sampingnya (kanan atau kiri),
v
Siswa yang memperoleh pertanyaan dari temannya
diminta mencentangnya jika pertanyaan tersebut dibutuhkan,
v
Lakukan hal tersebut secara terus menerus dengan
berputar sehingga kartu pertanyaan tersebut kembali pada dirinya,
v
Setelah kembali, siswa diminta untuk menghitung
jumlah centangannya,
v
Guru menjelaskan materi berdasarkan pertanyaan yang
mendapat centangan paling banyak dan seterusnya.
8. Active Knowledge Sharing (Saling Tukar Pengetahuan)
Langkah-Langkah:
v
Guru membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran,
v
Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan ,
v
Semua siswa diminta berkeliling untuk mencari teman
agar membantu menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab,
v
Siswa diminta duduk kembali, selanjutnya guru
mengoreksi jawaban siswa dan menjelaskan materi dengan mengaitkan jawaban
siswa.
9. Card Sort (Sortir Kartu)
Langkah-langkah:
v Setiap siswa
diberi potongan kertas yang berisi satu informasi/kategori. Pastikan kartu yang
diberikan kepada siswa sudah diacak oleh guru. Misalnya siswa A diberi
Syahadat, siswa B diberi Sholat, siswa C
diberi Puasa, dst.
v Guru meminta
siswa untuk mencari teman yang tergolong satu kategori atau konsep,
v Masing-masing
kategori/kelompok diminta untuk menjelaskan kategori kepada siswa/kelompok yang
lain,
v Setiap kelompok selesai presentasi, guru menjelaskan
poin-poin penting yang terkait dengan materi.
10. The Power of Two (Kekuatan dua kepala)
Langkah-langkah:
v
Guru mengajukan
satu atau beberapa pertanyaan yang terkait dengan materi
v
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru secara sendiri-sendiri,
v
Siswa diminta berpasangan san saling bertukar
jawaban,
v
Setiap pasangan diminta menyusun jawaban baru,
v
Setelah semua pasangan memiliki jawaban, bandingkan
jawaban yang disusun oleh masing-masing pasangan.
11. Snow Balling (Bola Salju)
Langkah-Langkah:
v Guru
menyampaikan topik yang akan dipelajari,
v Guru
menyampaikan beberapa pertabyaan yang terkait dengan materi,
v Mintalah
siswa menjawab pertanyaan secara berpasangan,
v Gabungkan
dua pasang menjadi satu kelompok untuk mendiskusikan jawaban. Proses ini
dilakukan guru sampai satu kelas menjadi
3 – 4 kelompok atau sampai waktu menjawab soal habis
v Setiap
kelompok diminta mempresentasikan hasilnya,
v Guru
membandingkan jawaban antar kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar