Selasa, 05 Januari 2016

Strategi dan Metode Pembelajaran



Pendahuluan
Kurikulum 2013 telah diluncurkan dan diterapkan di sebagian  sekolah/madrasah di Indonesia. Kurikulum 2013 dilakukan untuk menyempurnakan kurikulum yang sudah ada. Bak filsafat Jepang "kaizen"  yang terbukti telah terlaksana dan mendominasi dunia. Kaizen diartikan dengan usaha
penyempurnaan terus menerus dengan berbagai kreasi dan inovasi. Kurikulum 2013 juga merupakan respon pendidikan atas perubahan masyarakat sehingga pendidikan pun dituntut untuk melakukan perubahan. Salah satu tuntutan perubahan itu adalah dalam hal kegiatan pembelajaran. 
Peserta didik tidak lagi dipandang seperi gelas kosong atau kertas putih  yang pasif dan hanya bisa diisi oleh seorang guru yang secara aktif terus menuangkan atau menggoreskan ilmunya ke kepada peserta didik. Paradigma kurikulum 2013 lebih memosisikan peserta didik sebagai gelas dan kertas putih yang sudah berisi sebagai subyek yang aktif. Oleh karenanya guru hanya sebagai fasilitator untuk menjadikan peserta didik sebagai "pembelajar" dalam arti merekalah yang belajar menemukan apa yang ingin diketahui dan dilatih. Term "pembelajar" dapat dianalogikan dengan term lainnya misalnya "penyanyi". Seseorang yang dikatakan penyanyi  adalah orang yang memang sudah profesinya dan karakternya menyanyi  yang dimana dan kapan saja ia selalu melakukannya. Upaya menjadikan peserta didik "pembelajar"  diartikan kesinambungann kegiatan belajar yang mesti dilakukan oleh seorang peserta didik di mana saja dan kapan pun sehingga belajar menjadi karakternya.
Dalam Pendidikan, ada beberapa istilah yang hampir sama maknanya yaitu:
1.        Pendekatan Pembelajaran
2.        Strategi Pembelajaran
3.        Metode Pembelajaran
4.        Teknik Pembelajaran
5.        Taktik Pembelajaran
6.        Model Pembelajaran

Di bawah ini akan dijelaskan maknanya masing-masing:
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Sanjaya, 2008). Strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.  Menurut Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Strategi Pembelajaran: Pendekatan menyeluruh yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dan biasanya dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya lebih individual.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan Model Pembelajaran.
Kaitan antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran adalah:  Suatu strategi pembelajaran yang akan diterapkan oleh gru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan;  sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya melaksanakan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode dan penggunaan teknik itu diantara setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.

A. Strategi  Pembelajaran:
Secara umum Strategi Pembelajaran ada 5:
  1. Strategi Pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru.
Karakteristik:
1.      Materi diajarkan secara verbal
2.      Materi yang diajarkan telah siap saji
3.      Tujuan utama adalah materi itu sendiri
4.      Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
5.      Mengintisarikan materi yang telah dipelajari
6.      Siswa melakukan unjuk kerja

  1. Strategi Pembelajaran Inquiri
Strategi pembelajaran inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Karakteistik
       Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
       Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
       Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.
Keunggulan
       Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
       Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
       Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
       Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

  1. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan (konteks) ke permasalahan lainnya.
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
6 Komponen Utama CTL:
  1. Konstruktivisme (constructivism),
  2. Bertanya (questioning)
  3. Menemukan (inquiri)
  4. Masyarakat belajar (learning community)
  5. Pemodelan (modeling) dan,
  6. Penilaian sebenarnya (authentic assessment).

  1.  Strategi Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (2007) pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok.
Pembelajaran kooperatif merupakan  bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar berkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 – 6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
Langkah-Langkah:
  1. Penjelasan materi.
            Tahapan ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran seelum siswa belajar dalam kelompok.
  1. Belajar kelompok.
            Tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk.
  1. Penilaian
            Tahapan ini guru memberikan penilaian berupa tes secara individu  atau kelompok
  1. Pengakuan tim.
            Tahap penetapan atau pemberian penghargaan terhadap kelompok yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat berupa pujian, pemberian nilai tertinggi atau hadiah.

  1. Strategi Pembelajaran berbasis Masalah
PBM adalah pembelajaran yang berpusat pada masalah yang harus dipecahkan oleh siswa.
Lingkungan belajar yang harus dibangun, guru harus dapat mendorong cara berpikir siswa yang lebih reflektif, evaluasi kritis dan cara berpikir yang berdaya guna.
4 Tahap Penyelesaian Masalah:
  1. memahami masalah
  2. merencanakan penyelesaian
  3. menyelesaikan masalah sesuai rencana
  4. melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah telah dikerjakan
Langkah-Langkah PBM:
  1. Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
  2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah terseut
  3. Membimbing pengalaman individual atau kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya sesuai laporan dan membantu siswa untuk berbagai tugas dengan temannya
  5. Menganalisis dan mengevaluasi proses. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan
Contoh Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah:
“Seorang tukang kayu merancang meja berkaki 4 dan kursi berkaki 3. Pada suatu hari ternyata dia telah berhasil membuat meja dan kursi yang kalau dihitung ternyata jumlah kakinya berjumlah 43. Berapa banyak meja dan kursi yang telah dihasilkan pada hari itu”.
Untuk memecahkan masalah, maka kita bisa menggunakan strategi membuat tabel sebagai berikut
Jadi, banyak meja dan kursi yang mungkin adalah: 1 meja 13 kursi,4 meja 9 kursi, 7 meja 5 kursi, atau 10 meja 1 kursi.

B. Metode Pembelajaran:
1. Reading Guide (Penuntun membaca)
Langkah-langlah pembelajaran:
v  Tentukan teks bacaan yang akan dipelajari,
v  Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya atau siswa diperintah membuat pertanyaan sendiri sesuai dengan jadwal waktu yang sudah ditentukan, kemudian siswa menjawabnya dengan cara mencari jawaban dalam teks bacaan tersebut,
v  Perintahkan siswa maju ke depan atau berdiri di tempat untuk membacakan pertanyaan dan hasil jawabannya, kemudian siswa yang lain mencocokkannya,
v  Guru mengulasnya dengan jawaban yang tepat. 

2. Kepala Bernomor
Langkah Pembelajaran:
v  Siswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setiap siswa dalam kelompok mendapat satu nomor,
v  Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya,
v  Kelompok memutuskan jawaban yang paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya,
v  Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka 

3. Poster Comment (Mengomentari Gambar)
Langkah-langkah pembelajaran:
v  Guru menyediakan potongan gambar yang dihubungkan dengan materi bahasan dengan catatan tidak ada tulisan apapun dalam gambar tersebut,
v  Siswa diberi tugas mengomentari dengan bebas secara bergiliran, kira-kira ide apa yang akan dimunculkan setelah melihat gambar tersebut.
v  Siswa boleh mengeluarkan pendapat yang berbeda karena pikiran manusia juga berbeda-beda,
v  Guru sudah mempersiapkan rumusan jawaban yang tepat mengenai gambar tersebut sehingga siswa merasa dapat penjelasan sekaligus dapat pula menyaksikan gambarnya.
4. Index Card Matc (Mencari Pasangan Jawaban)
Langkah-langkah Pembelajaran:
v  Buatlah potongan kertas/karton sejumlah siswa di kelas yang berisi  pertanyaan/pernyataan dan jawaban,
v  Potongan pertanyaan/pernyataan dibagikan kepada separuh jumlah siswa dan yang berisi jawaban juga separuhnya,
v  Siswa diberi tugas mencari pasangan soal dan jawabannya terhadap temannya, setelah ketemu perintahkan mereka duduk berdekatan. Dan mulailah satu persatu membacakan atau mencocokkan soal dan jawabannya, yang lain mendengarkan barangkali ada kekeliruan pasangan,
v  Guru mengoreksi dengan cara mendengarkan dan sekaligus menjelaskan bahwa pelaksanaan belajar hari tersebut sebagai latihan persiapan ulangan atau ujian semester.

5.Brainstorming (Curah pendapat).
Langkah-langkah Pembelajaran:
v  Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan materi bahasan hari tersebut,
v  Siswa diminta menuangkan pendapatnya menuliskan beberapa kata atau kalimat penting di papan tulis, mengenai apa saja yang berhubungan dengan materi dengan cara
v  Bagi yang belum menuangkan gagasannya hanya diminta untuk berpendapat setuju atau tidak disetuju dan mengapa? Apakah beberapa gagasan tersebut perlu dikelompokkan bersama?
v  Guru sudah memiliki kata kunci untuk kesimpulan akhir setelah siswa menyimpulkannya sendiri dari gagasan-gagsan yang dimunculkannya.

6. Prediction Guide (Tebak Pelajaran)
Langkah-langkah Pembelajaran:
v  Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut,
v  Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok,
v  Masing-masing kelompok diminta untuk menebak materi pelajaran secara garis besar secara lengkap yang akan disampaikan oleh guru,
v  Guru menyampaikan materi secara interaktif dengan siswa,
v  Selama proses pembelajaran siswa diminta untuk  mengidentifikasi materi yang sesuai dengan tebakannya degan mencentang materi yang sesuai dengan tebakannya,
v  Di akhir pelajaran, siswa diminta menghitung berapa materi yang sesuai dengan tebakannya.

7. Questions Students Have (Pertanyaan dari Siswa)
Langkah-langkah Pembelajaran:
v  Bagikan potongan kertas kepada siswa ukuran  HVS dibagi empat,
v  Mintalah siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, kemudian berikan kepada teman di sampingnya (kanan atau kiri),
v  Siswa yang memperoleh pertanyaan dari temannya diminta mencentangnya jika pertanyaan tersebut dibutuhkan,
v  Lakukan hal tersebut secara terus menerus dengan berputar sehingga kartu pertanyaan tersebut kembali pada dirinya,
v  Setelah kembali, siswa diminta untuk menghitung jumlah centangannya,
v  Guru menjelaskan materi berdasarkan pertanyaan yang mendapat centangan paling banyak dan seterusnya. 

8. Active Knowledge Sharing (Saling Tukar Pengetahuan)
Langkah-Langkah:
v  Guru membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran,
v  Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan ,
v  Semua siswa diminta berkeliling untuk mencari teman agar membantu menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab,
v  Siswa diminta duduk kembali, selanjutnya guru mengoreksi jawaban siswa dan menjelaskan materi dengan mengaitkan jawaban siswa.

9. Card Sort (Sortir Kartu)
Langkah-langkah:
v  Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi satu informasi/kategori. Pastikan kartu yang diberikan kepada siswa sudah diacak oleh guru. Misalnya siswa A diberi Syahadat, siswa B diberi  Sholat, siswa C diberi Puasa, dst.
v  Guru meminta siswa untuk mencari teman yang tergolong satu kategori atau konsep,
v  Masing-masing kategori/kelompok diminta untuk menjelaskan kategori kepada siswa/kelompok yang lain,
v  Setiap kelompok  selesai presentasi, guru menjelaskan poin-poin penting yang terkait dengan materi. 

10. The Power of Two (Kekuatan dua kepala)
Langkah-langkah:
v  Guru mengajukan  satu atau beberapa pertanyaan yang terkait dengan materi
v  Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru secara sendiri-sendiri,
v  Siswa diminta berpasangan san saling bertukar jawaban,
v  Setiap pasangan diminta menyusun jawaban baru,
v  Setelah semua pasangan memiliki jawaban, bandingkan jawaban yang disusun oleh masing-masing pasangan.

11. Snow Balling (Bola Salju)
Langkah-Langkah:
v  Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari,
v  Guru menyampaikan beberapa pertabyaan yang terkait dengan materi,
v  Mintalah siswa menjawab pertanyaan secara berpasangan,
v  Gabungkan dua pasang menjadi satu kelompok untuk mendiskusikan jawaban. Proses ini dilakukan guru sampai satu kelas menjadi  3 – 4 kelompok atau sampai waktu menjawab soal habis
v  Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasilnya,
v  Guru membandingkan jawaban antar kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar